Monday, March 13, 2017

Benarkah Tidak Meninggalkan Al Qur'an dan Hadis?


Mengapa umat Islam ini mudah tertipu dan diadu domba dan merasa benar sendiri atas dirinya (kelompoknya). Mengaku berpijak pada Al Qur'an dan Hadist atau tidak meninggalkan Al-Qur'an dan Hadis. Tapi coba, ketika ada siasat musuh yang jelas2 nyata ingin memecah belah umat Islam ditelan mentah2 dan telah JAUH meninggalkan Al Quran. Bagian mana yang ditinggalkan. Silahkan buka An Nuur ayat 12. Dengan ikut2an menebar fitnah apa lagi menyebut nama sama saja telah menebar FITNAH.

Ketahuilai, surat An Nur ayat 12 ini adalah salah satu ayat yang turun berkenaan FITNAH yang menimpah Aisyah istri Nabi. Dan Nabi sendiri selalu berbaik sangka kepada Umatnya. Pernah datang seorang wanita yang mengaku berzina, seraya berkata: Ya Rasulullah hukumlah saya, karena saya telah berzina. Nabi memalingkan pandangan sambil berkata, "mungkin kamu hanya memegangnya." Wanita ini tidak puas, hingga mengulangi pernyataannya beberapa kali. Tetap saja Rasulullah berbaik sangka kepada wanita tersebut, "Mungkin kamu tidak sengaja, pulanglah" Maka wanita itu lantas pulang, setelah beberapa bulan, wanita tersebut benar2 hamil. Dan kembali kepada Rasulullah dan mengingatkan kembali atas dosa yang pernah dia lakukan (zina), tapi tetap Rasulullah berbaik sangka dengan menyuruh wanita tersebut kembali merawat anak dalam rahim hingga melahirkannya. Setelah lahir, wanita ini kembali lagi. Nampaknya wanita ini benar2 ingin bertobat dan ingin menebus dosa zina yang telah dilakukan. Karena saat itu disaksikan para sahabat dan wanita ini meminta berkali2 akhirnya Rasulullah mengabulkan permintaannya yakni dihukum cambuk.

Rasulullah memerintahkan salah seorang sahabat untuk mengeksekusi hukuman tersebut. Satu kali, dua kali, hingga beberapa kali cambukan. Hingga akhirnya wanita ini tidak sangguplagi dan melarikan diri. Ketika melarikan diri, ada salah seorang ingin mengejar dan melaknat wanita tersebut. Namun apa yang dilakukan Nabi? Rasulullah malah mencegah sahabat tersebut dan berkata, bahwa nilai taubat dari wanita tersebut jika ditimbang cukup untuk menutupi tobatnya dari seluruh penduduk di madinah (saat itu) maka janganlah melaknat wanita itu karena tobatnya telah diterima Allah.

Dari kisah tersebut, titik tekan yang ingin saya sampaikan adalah bagaimana Rasulullah senantiasa berbaik sangka kepada setiap umatnya. Bahkan, umatnya yang mengaku berbuat dosapun Rasulullah masih berbaik sangka. Apalagi perbuatan yang tidak terlihat???

Kaitannya dengan kondisi saat ini, Renungkanlah. Jika anda merasa benar, kelompok SUNNI satu (bendera hijau) menghujat dengan ikut2an menyematkan label WAHABI padahal sejarah WAHABI sendiri bagi orang awam adalah sesuatu yang belum jelas. Kenapa saya sebut tidak jelas, karena tokoh yang disematkan WAHABI adalah dulu orang Ahlus Sunnah alias SUNNI. Begitu pula pengikut yang tertuduh, merasa sakit hati dan mulai ikut angkat BICARA mengkritisi SUNNI yang berbendera hijau tersebut. Lalu APA JADINYA jika hal ini terus berlanjut???? SUDAH PASTI PERPECAHAN. SIAPA YANG SENANG? Musuh ISLAM yang sebenarnya.

Jika kalian semua masih bersikukuh saling memfitnah apa lagi ikut2an memfitnah. Dari kegiatan itu kalian sudah meninggalkan Al-Qur'an dan Hadis SECARA BERSAMAAN. Al-Quran yang ditinggalkan Surat An Nur 12, hadis yang ditinggalakan kisah yang saya ceritakan di atas (itu salah satunya) ada masih banyak penggalan kisah betapa Rasulullah sangat berbaik sangka.

Saya tidak membela salah satu kubu, cuman MERASA MIRIS. Kenapa BEGITU MUDAH diADU DOMBA???

No comments:

Post a Comment