Monday, February 13, 2017

Pemecah Belah? Makar? Ini Ungkapan Takut atau Pengecut?


Lama berfikir kenapa aksi DAMAI yang sifatnya menyatukan umat, bahkan menyatukan bangsa yang bercorak dari sabang sampai merauke (aksi 212) dianggap sebagai makar. Karena setiap saya pikir dari sudut pandang umat Islam, GA NYAMBUNG sama sekali.
Baru setelah saya ganti sudut pandang. Baru kelihatan kenapa bangkitnya Islam dituding pemecah belah NKRI. Karena para musuh Islam mulai terusik, yang semula umat Islam mudah tunduk pada tatanan hidup mereka. Sebelum aksi2 damai, umat Islam mudah dibohongi. SDA dan SDM dimonopoli oleh mereka2 yang mengambil keuntungan mereka sendiri. Namun setelah aksi2 damai, umat Islam bersatu dan tidak mau tunduk lagi pada aturan mereka. Bahkan mengancam perekonomian mereka dan kekuasaan merekapun terancam untuk lengser digantikan pemimpin2 muslim yang setia pada ajaran Islam. Akibatnya motor2 partai politik menjadi tidak laku lagi. Secara perekonomianpun jika umat Islam benar2 bangkit, maka tentu mereka tidak lagi bissa menguasai sektor2 penting seperti sebelumnya. Sehingga sebelum itu terjadi, mereka melakukan segala upaya untuk meredam bahkan dihentikan. Caranya? Persis seperti peribahasa, jika ingin melumpuhkan ular, tangkap kepalanya. Itulah yang dilakukan oleh2 orang2 yang benci dengan kebangkitan umat Islam.
Mereka berupaya menuduh dengan sporadis segala upaya yang sifatnya mempersatukan umat. Bahkan penjelasaan2 yang rasionalpun yang sudah sesuai aturan masih saja dituduh memecah belah umat. Umat mana yang dipecah belah? Anda takut umat Islam tidak lagi tunduk kepada kalian dan kami memisahkan diri untuk tunduk pada ulama kami yang ingin menegakkan syariat Islam? Inikah maksud tuduhan kalian dengan istilah MAKAR? Istilah anti Bhineka Tunggal Ika. Ketahuilah, kalianlah yang berlindung dengan semua itu karena takut kepentingan kalian akan sirnah dengan bersatunya umat Islam di seluruh penjuru tanah air.

No comments:

Post a Comment